Bahasa Pemrograman untuk Cloud Engineers - IDS Digital College

5 Bahasa Pemrograman untuk Cloud Engineers yang Wajib di Pelajari

5 Bahasa Pemrograman untuk Cloud Engineers yang Wajib di Pelajari


Cloud engineers, dalam perannya sebagai pembangun infrastruktur cloud, mengurus berbagai aspek mulai dari keamanan (security) hingga jaringan (networking) dan sistem (system). Jika kamu bercita-cita untuk menjadi seorang cloud engineer, penting untuk memahami 5 bahasa pemrograman yang dibahas dalam konteks ini. Memahami bahasa pemrograman untuk cloud engineers ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana cloud sebenarnya beroperasi.

Kelima bahasa pemrograman untuk cloud engineers yang dibahas dipilih dengan cermat karena mampu memberikan representasi terbaik dalam menangani tugas-tugas mereka. Pengetahuan mendalam tentang bahasa-bahasa ini akan membantu para profesional ini mengoptimalkan hasil kerja mereka di bidang yang terus berkembang ini.

1. Java

java

Java memiliki kemampuan integrasi yang luar biasa dengan jutaan jenis perangkat yang berbeda. Keunggulan utama Java terletak pada kemampuannya untuk berjalan di berbagai platform, membuatnya sangat fleksibel. Java dapat berdiri sendiri, dan desainnya memungkinkannya beroperasi dengan konsisten di seluruh papan sirkuit, tanpa bergantung pada sistem operasi tertentu.

Penting untuk dicatat bahwa karakteristik ini memiliki relevansi yang signifikan, terutama ketika kita mempertimbangkan sistem berbasis cloud. Java dapat diandalkan di berbagai lingkungan, terutama dalam lingkungan cloud publik dan hybrid, di mana sistem yang digunakan oleh organisasi dapat sangat bervariasi dari sistem yang digunakan oleh penyedia layanan cloud hosting. Keunikan inilah yang membuat Java menjadi pilihan yang kuat untuk mendukung berbagai infrastruktur cloud.

2. AngularJS

angularjs

AngularJS, yang dibuat oleh Google berdasarkan JavaScript, merupakan salah satu bahasa pemrograman terbaru yang menonjol. Open-source versinya dirancang untuk berfungsi sebagai kerangka kerja berbasis web, memungkinkan pembuatan aplikasi web dan cloud dengan cepat. Walaupun framework ini utamanya diarahkan pada sisi klien atau customer-facing, yang mempertimbangkan tampilan dan implementasi pada cloud, AngularJS tetap menjadi sumber daya yang kuat. Ini dapat membantu Anda menciptakan antarmuka yang fleksibel dan kompatibel, memungkinkan akses penuh terhadap kekuatan produk berbasis cloud Anda.

3. C++

c++

Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, C++ lebih berfokus pada pemrograman yang membahas bagaimana cloud beroperasi, terutama di bagian back-end atau proses yang terjadi di balik layar (behind the scenes). Pemrograman back-end menitikberatkan pada kinerja dan stabilitas sistem yang menjadi dasarnya. Dengan menggunakan kemampuan level rendah yang dikenal dalam bahasa pemrograman C++, pemrograman pada tingkat ini berusaha untuk mengekstrak kinerja puncak dari sistem. Digunakan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi secara optimal terhadap seluruh rangkaian teknologi yang digunakan untuk membuat aplikasi atau layanan pada lingkungan berbasis cloud.

4. Python

bahasa pemrograman python

Kepopuleran Python di berbagai disiplin ilmu terus berkembang pesat. Hal ini tak lepas dari daya tarik Python berkat libraries yang luas dan dukungan lintas platformnya. Bahasa pemrograman ini sering dianggap sebagai bahasa full-stack, memungkinkannya digunakan untuk memprogram dan mengelola seluruh bagian dari siklus pengembangan cloud. Python bahkan dapat terintegrasi ke berbagai lingkungan DevOps berdasarkan standar Agile, memberikan solusi all-in-one yang sangat diperlukan dalam bidang rekayasa cloud.

5. Amazon Web Services (AWS)

Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, AWS menawarkan tujuan ganda yang berfokus pada keefisienan penggunaan sumber daya. Cloud engineers yang memilih AWS dapat menggunakannya dengan ketat untuk berinteraksi dengan sistem yang sudah ada dan berjalan di platform penyimpanan cloud Amazon itu sendiri. Dengan desain yang telah disediakan oleh Amazon, mereka tidak perlu repot merancang ulang.

Umumnya, cloud engineers memanfaatkan sumber daya dari perangkat keras Amazon dan memilih untuk merancang platform cloud mereka berdasarkan kebutuhan perangkat lunak yang diinginkan. AWS juga dikenal di berbagai bisnis di seluruh dunia, memberikan peluang bagi cloud engineers untuk mendalami dan menguasai platform ini, apakah itu sebagai dukungan full-stack atau hanya memanfaatkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan efisiensi waktu operasional aplikasi yang dihosting.

Tertarik menjadi seorang programmer profesional? Yuk Kuliah di IDS Digital College aja!

kampus ids digital college

Kuliah IT di IDS Digital College merupakan pilihan yang sangat berharga, terutama karena kampus ini memadukan konsep startup dengan sertifikasi internasional di lebih dari 195 negara. Sebagai lembaga pendidikan yang inovatif, IDS Digital College menyajikan pendidikan formal pada tingkat Strata 1 dan Magister dengan pendekatan yang berfokus pada Real World Project.

Program Strata 1 (S1) di IDS Digital College menawarkan peminatan di bidang Cyber Security dan Software Engineering, memberikan para mahasiswa pemahaman mendalam tentang aspek-aspek kritis dalam dunia digital. Selain itu, kampus ini menjalin kolaborasi yang strategis dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam Program Strata 2 (S2) Startup Teknologi di bawah Magister Inovasi Sistem dan Teknologi. Kerjasama juga diperluas melalui kolaborasi dengan Petra Christian University untuk Program Strata 2 (S2) Scriptwriting & Copywriting.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa IDS Digital College tidak hanya memberikan pendidikan tinggi berkualitas, tetapi juga memperluas wawasan mahasiswa melalui kemitraan yang strategis dengan institusi-institusi ternama di Indonesia. Dengan demikian, memilih IDS Digital College adalah langkah cerdas bagi mereka yang ingin menggabungkan keunggulan pendidikan formal dengan pengalaman dunia nyata yang relevan dengan tuntutan industri.

Posted in: News


    WhatsApp chat