Industri kreatif sedang mengalami revolusi berkat kehadiran kecerdasan buatan (AI), dan salah satu sektor yang terpengaruh adalah industri game. AI berpotensi semakin terlibat dalam pengembangan game dan dianggap dapat meningkatkan kualitasnya. CEO Unity, John Riccitiello, adalah salah satu penggiat industri game yang optimis dengan perkembangan AI generatif. Menurutnya, AI akan mempercepat, mempermudah, dan memperbaiki pengembangan game. AI telah dimanfaatkan oleh pengembang untuk menciptakan karakter digital dan mengedit dunia dalam game dengan cepat. AI juga berpotensi mewujudkan pengalaman yang sebelumnya sulit diakses.

Dari pencahayaan hingga perilaku karakter non-pemain (NPC), AI generatif dapat menyederhanakan desain dengan efisiensi. Pengujian dan perbaikan game juga dapat dipercepat dengan bantuan teknologi AI dalam industri game mampu mensimulasikan berbagai skenario dalam waktu singkat.

Namun, peran teknologi AI dalam industri game hanya sebagai alat bantu, bukan menggantikan pekerjaan manusia. Pekerjaan yang akan digantikan adalah yang tidak memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas. John menyatakan bahwa orang yang menggunakan AI akan menjadi lebih produktif dan mampu mewujudkan ide-ide mereka dengan lebih baik.

Unity sendiri telah memperkenalkan tools AI generatif seperti Muse dan Sentis. Muse berfungsi sebagai asisten untuk pengembang game berbasis teks, sementara Sentis memungkinkan model AI diterapkan dalam game yang dikembangkan menggunakan Unity.

Contoh Penggunaan AI pada Video Game

Saat ini, perhatian global tertuju pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) karena teknologi ini akan memiliki peran sentral dalam inovasi IT di masa depan.

Artificial intelligence (AI) merujuk pada kemampuan komputer untuk berpikir dan menjalankan tugas seperti manusia.

Tujuan utama AI adalah untuk memfasilitasi akses manusia ke berbagai hal dengan cara yang mudah, cepat, dan praktis.

Penggunaan artificial intelligence sangat luas dalam kehidupan manusia, termasuk dalam dunia game. AI telah terintegrasi dalam berbagai jenis permainan, termasuk tembak-menembak, strategi, balapan, dan game komputer, logika, serta robotika.

Teknologi AI dalam industri game modern digunakan untuk simulasi dan struktur pembuatan game, menghasilkan pengalaman tiga dimensi yang menyerupai dunia nyata.

Kehadiran AI juga berperan penting dalam menganalisis taktik pemain dan menyesuaikan tingkat kesulitan lawan sesuai level yang berbeda.

Menurut omahti.web.id, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam video game terdiri dari tiga aspek utama:

1. Artificial Intelligence sebagai NPC dan Latihan:

AI digunakan dalam peran karakter Non-Player (NPC) seperti pejalan kaki dalam GTA atau hantu dalam Pac-Man. Penerapan AI juga terlihat dalam latihan permainan seperti catur, di mana tingkat kesulitan disesuaikan dengan pilihan pemain. Jenis AI ini berbeda karena NPC tidak berkembang seiring waktu, untuk menghindari pengaruh yang tidak terduga dan lebih akurat daripada cara bermain pemain. Contohnya, NPC seperti hantu dalam Pacman yang dapat mengingat cara bermain pemain dan berusaha memprediksi tindakan pemain di masa depan.

2. Artificial Intelligence sebagai Generator:

AI dapat menghasilkan lingkungan atau objek secara otomatis, seperti generator dunia dalam Minecraft atau menciptakan planet dan makhluk hidup dalam No Man’s Sky. Dalam game Ni Shui Han, AI dapat menggabungkan foto wajah pemain menjadi karakter dalam game.

3. Artificial Intelligence bagi Developer:

AI membantu pengembang dalam pengujian mekanik game dan menganalisis perilaku pemain. Pengembang dapat memasukkan teknologi AI dalam game untuk menganalisis preferensi pemain dan mengembangkan game berdasarkan data yang terkumpul. Ini serupa dengan cara AI dalam aplikasi seperti YouTube atau Instagram memberikan rekomendasi berdasarkan perilaku pengguna sebelumnya.

Dengan berbagai peran ini, AI memiliki dampak besar pada perkembangan video game. Dengan perkembangan AI yang terus berlanjut, diprediksi berbagai jenis permainan juga akan mengikuti tren ini.

Apa saja game yang menggunakan Artificial intelligence:

Berbagai jenis permainan telah mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai cara untuk meningkatkan pengalaman bermain. Beberapa contoh game yang menggunakan AI meliputi:

1. F.E.A.R.: Game tembak-menembak ini menggunakan AI untuk mengendalikan musuh (NPC) yang cerdas, yang beradaptasi dengan taktik pemain dan berusaha mengambil posisi yang lebih baik. Musuh dalam game ini mampu bekerja sama dan melakukan tindakan koordinasi untuk menghadapi pemain.

2. HALO: Seri game tembak-menembak fiksi ilmiah ini menggunakan AI untuk mengendalikan karakter sekutu (NPC) dan musuh. Karakter sekutu mampu memberikan dukungan dan berperan dalam taktik permainan, sementara musuh memiliki perilaku yang canggih untuk menciptakan tantangan bagi pemain.

3. DOTA 2: Permainan genre MOBA ini memiliki AI yang kompleks untuk mengendalikan karakter NPC yang disebut “creep” yang bergerak menuju basis musuh. AI ini bekerja sama dengan pemain manusia dan berperan penting dalam dinamika permainan.

4. No Man’s Sky: Game eksplorasi ruang angkasa ini menggunakan AI untuk menghasilkan lingkungan, planet, dan makhluk hidup yang unik di seluruh galaksi yang tak terbatas. AI menciptakan variasi dan keragaman dalam dunia game.

5. Minecraft: Permainan konstruksi dunia ini memiliki fitur “world generator” yang menggunakan AI untuk membuat berbagai lingkungan seperti gunung, sungai, dan hutan. AI membantu menciptakan dunia yang luas dan beragam untuk dijelajahi oleh pemain.

6. The Sims: Seri permainan simulasi kehidupan ini menggunakan AI untuk mengendalikan karakter NPC yang dapat melakukan tindakan dan interaksi yang realistis dalam lingkungan yang simulatif.

7. ChatterBot: Sebuah permainan teks interaktif yang menggunakan AI untuk menciptakan karakter virtual yang berkomunikasi dengan pemain dalam bahasa alami, memberikan pengalaman interaktif yang mendalam.

8. Call of Duty: Dalam beberapa iterasi dari seri ini, musuh (NPC) menggunakan AI yang cerdas untuk merespons taktik pemain, mencari perlindungan, dan mengambil posisi yang menguntungkan.

9. Alien: Isolation: Game horor ini menggunakan AI untuk mengendalikan perilaku alien yang cerdas dan predator, menciptakan perasaan ketegangan dan ancaman nyata saat pemain berusaha bertahan hidup.

10. Civilization VI: Game strategi ini menggunakan AI untuk mengendalikan pemimpin bangsa-bangsa NPC yang memiliki strategi unik, diplomasi, dan keputusan yang cerdas.

11. Red Dead Redemption 2: AI digunakan untuk mengontrol karakter NPC yang berinteraksi dengan lingkungan dan pemain, menciptakan dunia hidup yang merespons secara realistis terhadap aksi pemain.

12. Forza Motorsport: Dalam game balap ini, AI mengendalikan mobil lawan yang berkompetisi dengan kemampuan mengemudi yang realistis, menciptakan pengalaman balap yang menantang.

Itu hanya beberapa contoh dari berbagai game yang menggunakan kecerdasan buatan dalam berbagai aspek, baik untuk mengontrol karakter NPC, menghasilkan lingkungan, mengatur perilaku musuh, atau meningkatkan mekanik game secara keseluruhan.

Apabila kamu bercita-cita membangun karier di industri game, kuliah it di IDS Digital College adalah pilihan yang tepat. Kampus ini menawarkan program pendidikan formal Strata 1 (S1) dan Magister (S2) yang diakui secara internasional di lebih dari 195 negara, dengan pendekatan Real World Project.

IDS Digital College mengusung pendekatan pembelajaran yang siap menghadapi tantangan dalam karier, bisnis, dan perkembangan teknologi dunia nyata. Program S1 mereka menawarkan peminatan yang sesuai dengan dunia metaverse, seperti Cyber Security (CS) dan Software Engineering (SE).

Pendidikan di IDS Digital College akan mempersiapkan kamu untuk mengatasi dinamika perubahan dan permintaan di industri metaverse. Program pendidikan mereka yang terakreditasi dan berfokus pada proyek nyata akan membekali kamu dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk meraih kesuksesan di dunia metaverse.