Panduan Praktis Membangun Startup Sambil Kuliah - IDS Digital College

Entrepreneurship di Kampus: Panduan Praktis Membangun Startup Sambil Kuliah

Entrepreneurship di Kampus: Panduan Praktis Membangun Startup Sambil Kuliah


berkarir di startup atau perusahaan besar

Membangun semangat wirausaha sejak dini merupakan langkah krusial, terutama di lingkungan perkuliahan. Merintis startup menjadi salah satu metode efektif untuk menciptakan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa. Namun, disayangkan banyak mahasiswa yang merasa ragu dan enggan terlibat dalam pengembangan startup, mungkin disebabkan oleh berbagai alasan yang memadamkan semangat kewirausahaan mereka.

Oleh karena itu, diperlukan dorongan aktif kepada para mahasiswa agar mereka berani merintis startup sejak masa kuliah. Langkah ini tidak hanya akan membuka peluang untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan keterampilan bisnis mereka, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang tak ternilai dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di dunia bisnis sehari-hari. Dorongan ini dapat datang dalam bentuk program pendampingan, inkubator bisnis, atau pengembangan kewirausahaan di lingkungan kampus. Semakin banyak mahasiswa yang merintis startup sejak dini, semakin besar pula kontribusi mereka terhadap inovasi dan perkembangan ekosistem bisnis di masa depan.

Pihak kampus akan memberikan dukungan maksimal kepada mahasiswa yang berkeinginan membangun startup sambil kuliah. Untuk mengatasi kekhawatiran terkait pendanaan, kampus telah mengambil langkah konkret dengan memfasilitasi pencarian sumber dana yang diperlukan. 

Perlu ditekankan bahwa proses pendanaan ini tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan melalui serangkaian seleksi ketat. Setiap startup yang berpotensi mendapatkan pendanaan akan melewati tahap seleksi yang ketat untuk memastikan bahwa proyek tersebut memiliki potensi pengembangan dan memberikan dampak positif. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa mahasiswa yang mendapat dukungan dapat merasakan manfaat maksimal dari inisiatif mereka, serta memastikan bahwa setiap investasi pendanaan berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus.

Startup menjadi wahana yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin menjelajahi dunia wirausaha. Catur Sugiarto, seorang doktor muda lulusan Aix Marseille University, Perancis, yang telah lama terlibat dalam pengembangan startup, menyadari potensi luar biasa yang dimiliki mahasiswa untuk merintis dan mengembangkan startup. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kampus tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh pengetahuan teoritis, melainkan juga sebagai ladang subur bagi mahasiswa yang ingin menerapkan kreativitas dan ide inovatif mereka dalam bentuk nyata melalui startup.

Inisiatif untuk merintis startup memberikan mahasiswa kesempatan untuk menggali potensi diri mereka secara lebih mendalam, mengembangkan keterampilan praktis, dan menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan di sekitar mereka. Dengan demikian, startup tidak hanya menjadi sarana untuk menghasilkan produk atau layanan baru, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran praktis yang memberikan pengalaman berharga untuk mahasiswa.

Tips Membangun Startup Sambil Kuliah

kampus pencetak startup

Dalam proses panduan mendirikan startup, Catur menegaskan bahwa langkah awal yang krusial adalah membentuk tim, mengakui bahwa konflik di antara anggota tim adalah bagian alami dari perjalanan pengembangan startup. Setelah pembentukan tim, fokus selanjutnya adalah mencari solusi yang tepat untuk permasalahan yang ingin diatasi oleh startup. Catur menekankan bahwa tujuan utama startup adalah memberikan solusi terhadap masalah masyarakat, sehingga pemahaman mendalam tentang masalah yang akan diselesaikan dan solusi yang akan diterapkan menjadi pondasi penting. Pentingnya memetakan solusi sebelum membahas aspek pasar, penjualan, atau model bisnis pun menjadi sorotan utama.

Setelah menemukan solusi, Catur memberikan penekanan khusus pada validasi produk melalui serangkaian eksperimen sebelum dianggap valid. Tahapan selanjutnya adalah mencapai keselarasan antara produk, pasar, dan model bisnis. Catur menyoroti bahwa perintis startup tidak hanya memerlukan keterampilan teknis (hard skill), tetapi juga keterampilan interpersonal (soft skill) yang kuat untuk mengatasi fase-fase awal bisnis rintisan. Ia merekomendasikan keberadaan inkubator bisnis sebagai fasilitator yang membantu perintis startup. Catur mendorong mahasiswa yang tertarik untuk mencari informasi dan terlibat dalam inkubator.

Tertarik untuk belajar mengenai Startup? Yuk kuliah di Program S2 Startup Teknologi di IDS Digitla College!

s2

Jika kamu ingin menggali lebih dalam tentang dunia startup, bergabunglah dengan program S2 Startup Teknologi di IDS Digital College! Program ini dirancang khusus bagi para profesional yang ingin menguasai strategi, keterampilan, dan pengetahuan terbaru dalam membangun serta mengelola startup teknologi yang sukses.

IDS Digital College menawarkan program S2 Startup Teknologi yang difokuskan pada peningkatan karier di ranah startup teknologi. Kurikulum komprehensif mencakup strategi bisnis, inovasi, pengembangan produk, pemasaran digital, pembiayaan, dan manajemen operasional.

Mahasiswa terlibat dalam proyek nyata untuk pengalaman praktis, mengambil pelajaran dari dosen dan praktisi berpengalaman, dan membangun jaringan luas dengan sesama mahasiswa, alumni, dan profesional di industri startup. Dukungan karir disediakan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi persaingan pasar kerja yang ketat. Jangan lewatkan kesempatan ini! Hubungi IDS Digital College sekarang untuk informasi lebih lanjut dan mendaftar ke program S2 Startup Teknologi.

Posted in: News


    WhatsApp chat