Cara Menjadi Developer Coding Python - IDS Digital College

Cara Menjadi Developer Coding Python

Cara Menjadi Developer Coding Python


Untuk menjadi seorang developer coding Python, kamu harus belajar coding dan bahasa pemrograman tentunya. Tapi kalau hanya belajar saja, tidak akan berujung dapat pekerjaan. Sebagai seorang developer coding Python, kamu harus mampu belajar dasar-dasar programming (seperti variable, functions, dan classes), bahasa pemrograman Python, dan juga memahami Python sebagai frameworks yang bisa kamu tambahkan di proyek kamu. Karir untuk para developer Python diantaranya adalah full-stack web developers (yang menulis aplikasi web), dan data engineer.

Developer Coding Python

Apa itu “Full Stack”?

Developer aplikasi website full stack berperan untuk menciptakan bagian front end dan back end dari sebuah aplikasi website. Salah satu dari bagian tersebut dikenal dengan “stack”, maka apabila seorang developer mengerjakan keduanya sekaligus paham akses database, maka ia adalah seorang full stack developer.

Framework Python untuk Back End

Sebelum kamu ingin menggunakan Python untuk bagian back end dari aplikasi, lebih baik pahami dulu apa saja framework website agar bisa menciptakan back-end yang baik. Framework ini hal penting untuk memudahkan pengerjaan. Berikut framework yang bisa kamu pilih:

  • Django: Framework ini dibangun saat 2005, tapi sampai sekarang masih jadi incaran para ahli dan banyak penawaran lowongan kerja juga di bidang ini. Django mengajak kamu pemikiran berpikir out of the box
  • Flask: Flask bisa menjadi media kamu menyusun coding aplikasi dari awal. Flask juga membantu kamu menulis coding untuk aplikasi yang ingin ditambahkan incoming request seperti REST API.

Harus pilih yang mana? Keduanya pun mengharuskan kamu menambahkan coding Python untuk membaca atau mengedit database, kalkulasi, atau mendaftarkan dan log-in pengguna. 

Seputar Database

Karena dengan Python kamu akan mengakses database, setidaknya kamu harus memahami salah satu database yang sering digunakan, diantaranya

  • SQL Database

SQL adalah bahasa baru yang akan kamu pelajari. Bahasa ini akan kamu gunakan untuk mengakses sebuah data. Contoh database SQL adalah MySQL, PostgreSQL, dan sebagainya.

  • NonSQL Database

Ini adalah tipe terbaru dari database, dengan format data berupa JSON. Database paling umum dari NoSQL salah satunya adalah MongoDB

Penggunaannya tergantung untuk siapa aplikasinya digunakan. Kalau kamu membuat aplikasi yang digunakan di dunia bisnis atau perusahaan, maka akan cocok jika kamu gunakan SQL. Tapi jika aplikasi yang kamu buat digunakan di berbagai daerah antar negara, maka akan lebih baik menggunakan NoSQL.

Developer Coding Python

Konsep penting yang harus kamu pelajari

Bukan harus pelajari bahasa dan frameworks nya saja, dalam mendalami Python, kamu juga harus paham akan konsep-konsep pentingnya. Dua konsep yang paling penting adalah sebagai berikut:

  1. REST API: Saat sebuah browser terhubung dengan server web, browser ini merequest alamat web yang disebut URL. Browser memerlukan data, dan server web mengirim datanya dengan format JSON. Bagian front-end dan back-end harus berkomunikasi. Nah, komunikasi ini disebut REST API. Kepanjangan dari REST API adalah Representational State Transfer and Application Programming Interface.
  2. CRUD: Kepanjangan dari CRUD adalah Create, Read, Update, and Delete. Ini adalah empat hal yang akan ditampilkan oleh database dan akan digunakan untuk proses REST API.

Dalam mempelajari kedua konsep ini kamu harus menggunakan framework, boleh kamu gunakan Flask ataupun Django. Tapi, sebenarnya Django tidak dibuat khusus untuk REST API. Apabila menggunakan Django, developer harus menambah extensi agar bisa melakukan REST API dengan Django. Jadi alangkah baiknya, kami sarankan untuk menggunakan Flask, karena framework ini memang khusus dibuat untuk melakukan REST API.

Tools yang digunakan

Biasanya saat interview, kamu akan ditanyakan tentang tools, apa yang kamu gunakan dan bagaimana cara penggunaannya. Apabila kamu tidak bisa memberikan jawaban, maka secara otomatis biasanya lamaran kamu akan ditolak. Pihak recruiter sangat menilai bagian ini karena sangat menentukan bagaimana kamu akan bekerja nantinya. Oleh karena itu, kami  akan bahas bahwa ada beberapa pilihan tools untuk menyusun coding Python, berikut adalah pilihannya:

  • PyCharm: Tools ini memang sengaja disiapkan oleh perusahaan bernama JetBrains untuk mengembangkan Python. Karena dibuat khusus untuk Python maka tools ini paling cocok dengan bahasanya.
  • VS Code: Tools dari Microsoft yang rilis pada tahun 2015. VS Code termasuk editor coding untuk berbagai bahasa
  • Eclipse: Eclipse sudah ada sejak tahun 2001 tapi hingga kini masih berkontribusi besar dalam pengembangan Python. 

Semuanya penting untuk dikuasai, kalau kamu konsultasi dengan para developer Python juga pasti berpendapat kalau ketiganya penting dikuasai. Tapi dari ketiganya, Eclipse jadi paling sulit diinstal. Untuk proses instal yang lebih mudah agar kamu bisa segera memulai, kami sarankan untuk gunakan PyCharm dan VS Code.

Cukup banyak juga ya, yang perlu disiapkan untuk menjadi Python developer. Tapi jangan khawatir, jika kamu berminat untuk menjadi seorang Python developer, kami bisa memberikan banyak pengetahuan dan informasi untukmu tentang Python Developer apabila kamu bergabung bersama kami dan meraih gelar sarjana di College Program dari IDS College jurusan Software Engineering(S1). Kami tunggu untuk bergabung, see you there!

Sumber: insights.dice.com

Posted in: News


    WhatsApp chat