Kiat Sukses Grab yang Berhasil Wujudkan Banyak Startup untuk Masuk ke Ekonomi Digital - IDS Digital College

Kiat Sukses Grab yang Berhasil Wujudkan Banyak Startup untuk Masuk ke Ekonomi Digital

Kiat Sukses Grab yang Berhasil Wujudkan Banyak Startup untuk Masuk ke Ekonomi Digital


Pesatnya perkembangan startup ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rintisan baru yang bermunculan. Hal ini membuat peminatan untuk berkarir di bidang startup jadi idaman, terutama buat generasi muda. Kebanyakan, para pekerja startup dipenuhi oleh fresh graduate hingga anak kuliahan. Saat ini sudah banyak institusi pendidikan yang menawarkan program kuliah kelas karyawan di Jakarta sebagai pilihan yang fleksibel. Bidang startup begitu menggiurkan sebab banyak kabar kesuksesan yang tertera di media, seperti kisah dua startup jebolan Grab Venture berikut. startup ini berhasil membimbing 20 startup di Asia Tenggara untuk masuk ke ekonomi digital. Seperti apa? Simak kelanjutannya, yuk! Grab Ventures Velocity (GVV) Bakal Adakan Batch ke-4 Setelah sukses membantu perkembangan startup sejak 2018, Grab Ventures Velocity (GVV) batch ke-4 bakal dibuka pertengahan tahun 2021 ini. Sejak tiga tahun lalu, GVV telah meluncurkan tiga angkatan dan berhasil membimbing 20 startup di Asia Tenggara untuk masuk ke ekonomi digital, dan 15 diantaranya berasal dari Indonesia. Digitalisasi ini telah membuka pintu kesempatan baru bagi UMKM dan juga start up. Terutama di tahun 2020, di tengah hantaman pandemi, digitalisasi dan akselerasi teknologi telah menghantarkan bisnis untuk dapat bertahan. GVV Fokus Pada Perkembangan Startup dan Perekonomian Indonesia Grab memfokuskan diri dalam rangka membimbing startup melalui program GVV yang telah dijalankan sejak 2018 lalu. Mereka percaya bahwa dengan membimbing talenta lokal, juga dapat berkontribusi bagi perkembangan start up dan perekonomian Indonesia. Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, bahwa ekosistem startup di Asia Tenggara, khususnya Indonesia meningkat sangat pesat. Indonesia sendiri masuk lima besar dunia dengan pertumbuhan start up. Total ada 2.193 start up di Indonesia yang 'hidup' hingga hari ini. "Start up semuanya punya potensi yang luar biasa. Kesempatannya banyak. Mereka benar-benar menggunakan kesempatannya di pasar Indonesia, karena pasar di Indonesia besar sekali," kata Neneng, seperti dilansir oleh CNN. Menjembatani Startup Lainnya untuk Masuk ke Ekonomi Digital Terbesar Neneng juga sempat mengatakan bahwa GVV memberikan kesempatan kepada startup untuk melakukan pilot project melalui ekosistem Grab. Dengan menjembatani para startup melakukan pilot project di ekosistem Grab yang punya customer base sangat besar, start up dapat melihat perkembangannya. "Contohnya di Grab yang punya ekosistem yang luas dan customer base yang sangat besar, sehingga bisa dicek pilotnya berhasil atau tidak," sebutnya. GVV dianggap sebagai upaya dari Grab dalam mendukung ekosistem startup di Indonesia dan mens-support upaya pemerintah untuk menjadi negara ekonomi digital terbesar. "Pemerintah juga menekankan bahwa dalam rangka menjadi negara ekonomi digital terbesar, kita perlu mengakselerasi transformasi digital termasuk start up," kata Neneng. Pendaftaran GVV Segera Dibuka Berdasarkan kabar yang dituliskan media, GVV ke-4 akan segera dibuka pendaftarannya. Saat ini, Grab masih fokus membantu UMKM dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekosistem terbuka dari Grab membantu para startup untuk menjangkau lebih banyak bisnis dan UMKM, serta kesempatan untuk berkembang bersama. Sejak tahun 2018, GVV juga telah meluluskan tiga angkatan. Total terdapat 20 startup dari tiga angkatan tersebut. Program yang dicanangkan Grab tentu saja merupakan kabar baik bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Kamu juga bisa wujudkan impian untuk membangun startup dan mengikuti jejak kesuksesannya. Yuk, mulai tambah pengetahuan sambil cari pengalaman dengan mengikuti program kuliah kelas karyawan di Jakarta dari IDS Digital College! Cek, website-nya untuk cari tau informasi lebih lanjut, ya!

Pesatnya perkembangan startup ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rintisan baru yang bermunculan. Hal ini membuat peminatan untuk berkarir di bidang startup jadi idaman, terutama buat generasi muda. Kebanyakan, para pekerja startup dipenuhi oleh fresh graduate hingga anak kuliahan

Saat ini sudah banyak institusi pendidikan yang menawarkan program kuliah kelas karyawan di Jakarta sebagai pilihan yang fleksibel. Bidang startup begitu menggiurkan sebab banyak kabar kesuksesan yang tertera di media, seperti kisah dua startup jebolan Grab Venture berikut. startup ini berhasil membimbing 20 startup di Asia Tenggara untuk masuk ke ekonomi digital.  Seperti apa? Simak kelanjutannya, yuk!

Grab Ventures Velocity (GVV) Bakal Adakan Batch ke-4

Setelah sukses membantu perkembangan startup sejak 2018, Grab Ventures Velocity (GVV) batch ke-4 bakal dibuka pertengahan tahun 2021 ini. Sejak tiga tahun lalu, GVV telah meluncurkan tiga angkatan dan berhasil membimbing 20 startup di Asia Tenggara untuk masuk ke ekonomi digital, dan 15 diantaranya berasal dari Indonesia.

Digitalisasi ini telah membuka pintu kesempatan baru bagi UMKM dan juga start up. Terutama di tahun 2020, di tengah hantaman pandemi, digitalisasi dan akselerasi teknologi telah menghantarkan bisnis untuk dapat bertahan.

GVV Fokus Pada Perkembangan Startup dan Perekonomian Indonesia

Grab memfokuskan diri dalam rangka membimbing startup melalui program GVV yang telah dijalankan sejak 2018 lalu. Mereka percaya bahwa dengan membimbing talenta lokal, juga dapat berkontribusi bagi perkembangan start up dan perekonomian Indonesia.

Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, bahwa ekosistem startup di Asia Tenggara, khususnya Indonesia meningkat sangat pesat. Indonesia sendiri masuk lima besar dunia dengan pertumbuhan start up. Total ada 2.193 start up di Indonesia yang ‘hidup’ hingga hari ini.

“Start up semuanya punya potensi yang luar biasa. Kesempatannya banyak. Mereka benar-benar menggunakan kesempatannya di pasar Indonesia, karena pasar di Indonesia besar sekali,” kata Neneng, seperti dilansir oleh CNN.

Menjembatani Startup Lainnya untuk Masuk ke Ekonomi Digital Terbesar

Neneng juga sempat mengatakan bahwa GVV memberikan kesempatan kepada startup untuk melakukan pilot project melalui ekosistem Grab. Dengan menjembatani para startup melakukan pilot project di ekosistem Grab yang punya customer base sangat besar, start up dapat melihat perkembangannya.

Baca Juga: 5 Hal yang Kamu Rasakan Saat Bekerja di Startup

“Contohnya di Grab yang punya ekosistem yang luas dan customer base yang sangat besar, sehingga bisa dicek pilotnya berhasil atau tidak,” sebutnya. GVV dianggap sebagai upaya dari Grab dalam mendukung ekosistem startup di Indonesia dan mens-support upaya pemerintah untuk menjadi negara ekonomi digital terbesar. “Pemerintah juga menekankan bahwa dalam rangka menjadi negara ekonomi digital terbesar, kita perlu mengakselerasi transformasi digital termasuk start up,” kata Neneng. 

Pendaftaran GVV Segera Dibuka

Berdasarkan kabar yang dituliskan media, GVV ke-4 akan segera dibuka pendaftarannya. Saat ini, Grab masih fokus membantu UMKM dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekosistem terbuka dari Grab membantu para startup untuk menjangkau lebih banyak bisnis dan UMKM, serta kesempatan untuk berkembang bersama. Sejak tahun 2018, GVV juga telah meluluskan tiga angkatan. Total terdapat 20 startup dari tiga angkatan tersebut. 

Program yang dicanangkan Grab tentu saja merupakan kabar baik bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Kamu juga bisa wujudkan impian untuk membangun startup dan mengikuti jejak kesuksesannya. Yuk, mulai tambah pengetahuan sambil cari pengalaman dengan mengikuti program kuliah kelas karyawan di Jakarta dari IDS Digital College! Cek, website-nya untuk cari tau informasi lebih lanjut, ya!

Posted in: News


    WhatsApp chat