Mengenal Perbedaan Aplikasi Mobile Native, Web, dan Hybrid
Mengenal Perbedaan Aplikasi Mobile Native, Web, dan Hybrid
Munculnya berbagai macam aplikasi mobile memberi kemudahan bagi para penggunanya. Sejumlah perusahaan mulai menggunakan aplikasi mobile dalam mengembangkan bisnisnya. Baik para developer atau Software Engineer berusaha memberikan layanan yang dapat meningkatkan user experience dan engagement kepada pelanggannya.
Ini juga membuat jurusan Sistem Informasi dan jurusan Teknik Informatika diminati. Bahkan, mereka beberapa institusi pendidikan menawarkan program kuliah kelas karyawan di Jakarta untuk memberi kesempatan dalam belajar sekaligus berkarir. Jika kamu termasuk salah satu yang tertarik dengan bidang aplikasi mobile, maka harus mengerti jenis-jenisnya terlebih dahulu. Simak rangkuman berikut, ya.
1. Native
Jenis mobile app atau aplikasi mobile ini terbagi menjadi tiga dan salah satunya adalah Native. Native app adalah aplikasi yang sengaja dibangun secara spesifik untuk operating system tertentu. Jika aplikasi diperuntukkan untuk operating system iOS, maka sudah pasti tidak dapat beroperasi pada operating system yang lain.
Meski begitu, Native memiliki keuntungan utama yaitu dari segi performa yang tinggi serta memiliki user experience yang baik karena developer mengembangkan aplikasi ini menggunakan UI dari perangkat Native. Secara garis besar, aplikasi Native menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik karena mampu bekerja lebih cepat, responsif, dan didistribusikan melalui App Store.
2. Web
Biasanya, Web app berjalan menggunakan browser dan ditulis dalam HTML5, JavaScript, atau CSS. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini berfokus pada browser dan bisa dijalankan di berbagai operating system. Web app didesain secara responsif sehingga tampilan webnya dapat menyesuaikan ukuran layar pada perangkat yang digunakan user.
3. Hybrid
Jika Native dan Web app memiliki karakteristik yang membedakan satu sama lain, Hybrid dapat dikatakan merupakan gabungan dari keduanya. Aplikasi Hybrid memiliki dua bagian utama. Bagian pertama adalah kode back-end dan kedua adalah Native Shell yang dapat didownload dan memuat kode menggunakan tampilan web.
Baca Juga: Membangun Aplikasi Cross Platform Menggunakan PhoneGap, Framework Praktis yang Memudahkan Developer
Bagi kamu yang pernah kuliah jurusan Sistem Informasi, jurusan Teknik Informatika, atau mengambil kuliah kelas karyawan di Jakarta untuk jurusan Mobile App Development, mungkin sedikit banyak memahami bahwa aplikasi Hybrid dianggap lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dibanding native app. Dibalik kelebihannya, aplikasi Hybrid juga memiliki kekurangan dalam hal kecepatan karena kerjanya jauh lebih lambat dari Native karena bergantung pada kecepatan browser.
Sebelum terjun di dunia mobile app, sebaiknya pahami lebih dulu jenis-jenis aplikasi mobile yang akan kamu kembangkan nantinya. Nggak ada kata terlambat untuk belajar, yuk mulai dengan mengambil jurusan Sistem Informasi, jurusan Teknik Informatika, atau mengikuti kuliah kelas karyawan di Jakarta program Mobile App Development di IDS Digital College! Ingin tau informasi lebih banyak? Cek website-nya dan jadilah bagian dari IDS Digital College!