Yuk, Coba Ecosia! Alternatif Mesin Pencari Selain Google - IDS Digital College

Yuk, Coba Ecosia! Alternatif Mesin Pencari Selain Google

Yuk, Coba Ecosia! Alternatif Mesin Pencari Selain Google


Salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi bumi kita saat ini adalah semakin parahnya pemanasan global. Namun, masih banyak orang yang menganggap sepele hal ini. Padahal dampak pemanasan global bisa berakibat fatal di masa depan. Contohnya saja yang sudah terjadi saat ini adalah cuaca yang tidak beraturan, hingga munculnya cuaca ekstrim yang terjadi di beberapa daerah. Tapi tahukah kamu, bila kamu bisa berkontribusi untuk menyelamatkan bumi hanya dengan modal searching saja? Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kamu bisa melakukan penanaman pohon cukup dengan browsing internet menggunakan mesin pencari Ecosia. Apa Itu Ecosia? Ecosia merupakan suatu mesin pencari (search engine) yang biasa dijuluki sebagai Google “hijau”. Mereka menyisihkan sebagian profitnya yang didapat dari iklan untuk penghijauan dan konservasi lingkungan melalui organisasi non-profit yang ada di dunia, seperti The World Wide Fund for Nature (WWF) , International Rescue Committee (IRC), dll. Search engine yang telah memiliki aplikasi smartphone ini diciptakan oleh seorang warga negara Jerman bernama Christian Kroll pada tahun 2009. Saat ini, mesin pencari ini telah dijadikan sebagai opsi default pada Bravo. Bagaimana Cara Kerja Ecosia? Cara menggunakan ecosia sangatlah mudah, kamu cukup membuka Ecosia.org, kemudian ketikkan apa yang ingin kita cari di internet (seperti layaknya kita menggunakan Google.com). Ecosia memanfaatkan iklan-iklan (ads) yang biasa muncul pada kolom hasil pencarian sebagai pendapatannya. Dari keuntungan itulah, sebagian akan digunakan untuk melakukan program tanam pohon di seluruh dunia. Teknologi yang digunakan oleh Ecosia berasal dari Microsoft Bing, sehingga iklan yang muncul dalam hasil pencarian biasanya berasal dari Yahoo! Atau Bing. Ecosia juga sangat user friendly, karena pengaturan pada menu-menunya sangat sederhana dan mudah dinavigasi. Untuk menanam satu pohon, kamu hanya perlu melakukan 45 kali pencarian. Jumlah tersebut bisa kamu pantau melalui ikon pohon yang ada di pojok kanan web. Capaian Ecosia Tidak hanya untuk pelestarian alam, keuntungan yang disisihkan Ecosia juga dimanfaatkan untuk berbagai project, seperti perbaikan infrastruktur untuk umum. Melalui website tersebut, Ecosia juga rutin meningkatkan pelayanan dalam perlindungan data pribadi dan transparansi pada publik. Konservasi Lingkungan Diketahui per Maret 2021, Ecosia sudah menanam sekitar 121 juta pohon dalam 22 proyek reboisasi di seluruh dunia, termasuk Sudan, Brazil, Kanada, Ethiopia, Senegal, hingga Indonesia. Salah satu proyek yang dilakukan Ecosia di Indonesia adalah memulihkan bekas perkebunan kelapa sawit hasil deforestasi dan degradasi lingkungan yang mengancam kaum petani serta berbagai satwa liar di Borneo dan Sumatera. Perlindungan Data Pribadi Tak cuma concern pada bidang lingkungan, mesin pencari ini juga melindungi data pribadi penggunanya. Berbeda dengan beberapa search engine yang biasanya memanfaatkan cookies dan history dari pengguna, data-data yang didapat Ecosia akan otomatis menjadi anonim dalam waktu satu minggu. Selain itu Ecosia juga tidak menggunakan penelusuran pihak ketiga (third-party tracking tools) sehingga seluruh hasil pencarian pengguna tidak dapat diakses oleh pihak selain Ecosia. Laporan Keuangan Dalam website resminya, Ecosia selalu rutin untuk meng-update laporan keuangannya guna transparansinya untuk masyarakat umum. Keterbukaan ini ditujukan agar meningkatkan kepercayaan pengguna serta memperluas campaign untuk melestarikan lingkungan. Hingga saat ini mesin pencari ini masih terus memperbaiki fitur-fiturnya. Namun, dengan berbagai fitur unggulan yang dimiliki Ecosia, mesin telusur ini dapat menjadi salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan. Bagi kamu yang tertarik untuk membuat teknologi serupa, kamu bisa kuliah di jurusan sistem informasi IDS Digital College. Dengan mengambil program studi ini, kamu bisa menjadi seorang software developer atau pengembang software aplikasi. Bagi kamu yang sudah bekerja, IDS Digital College menyediakan program kerja sambil kuliah dengan waktu yang lebih fleksibel.

Salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi bumi kita saat ini adalah semakin parahnya pemanasan global. Namun, masih banyak orang yang menganggap sepele hal ini. Padahal dampak pemanasan global bisa berakibat fatal di masa depan. Contohnya saja yang sudah terjadi saat ini adalah cuaca yang tidak beraturan, hingga munculnya cuaca ekstrim yang terjadi di beberapa daerah. 

Tapi tahukah kamu, bila kamu bisa berkontribusi untuk menyelamatkan bumi hanya dengan modal searching saja? Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kamu bisa melakukan penanaman pohon cukup dengan browsing internet menggunakan mesin pencari Ecosia.

Apa Itu Ecosia?

Ecosia merupakan suatu mesin pencari (search engine) yang biasa dijuluki sebagai Google “hijau”. Mereka menyisihkan sebagian profitnya yang didapat dari iklan untuk penghijauan dan konservasi lingkungan melalui organisasi non-profit yang ada di dunia, seperti The World Wide Fund for Nature (WWF) , International Rescue Committee (IRC), dll. Search engine yang telah memiliki aplikasi smartphone ini diciptakan oleh seorang warga negara Jerman bernama Christian Kroll pada tahun 2009. Saat ini, mesin pencari ini telah dijadikan sebagai opsi default pada Bravo.

Bagaimana Cara Kerja Ecosia?

Cara menggunakan ecosia sangatlah mudah, kamu cukup membuka Ecosia.org, kemudian ketikkan apa yang ingin kita cari di internet (seperti layaknya kita menggunakan Google.com). Ecosia memanfaatkan iklan-iklan (ads) yang biasa muncul pada kolom hasil pencarian sebagai pendapatannya. Dari keuntungan itulah, sebagian akan digunakan untuk melakukan program tanam pohon di seluruh dunia.

Teknologi yang digunakan oleh Ecosia berasal dari Microsoft Bing, sehingga iklan yang muncul dalam hasil pencarian biasanya berasal dari Yahoo! Atau Bing. Ecosia juga sangat user friendly, karena pengaturan pada menu-menunya sangat sederhana dan mudah dinavigasi. Untuk menanam satu pohon, kamu hanya perlu melakukan 45 kali pencarian. Jumlah tersebut bisa kamu pantau melalui ikon pohon yang ada di pojok kanan web.

Capaian Ecosia

Tidak hanya untuk pelestarian alam, keuntungan yang disisihkan Ecosia juga dimanfaatkan untuk berbagai project, seperti perbaikan infrastruktur untuk umum. Melalui website tersebut, Ecosia juga rutin meningkatkan pelayanan dalam perlindungan data pribadi dan transparansi pada publik.

1. Konservasi Lingkungan

Diketahui per Maret 2021, Ecosia sudah menanam sekitar 121 juta pohon dalam 22 proyek reboisasi di seluruh dunia, termasuk Sudan, Brazil, Kanada, Ethiopia, Senegal, hingga Indonesia. Salah satu proyek yang dilakukan Ecosia di Indonesia adalah memulihkan bekas perkebunan kelapa sawit hasil deforestasi dan degradasi lingkungan yang mengancam kaum petani serta berbagai satwa liar di Borneo dan Sumatera.

2. Perlindungan Data Pribadi

Tak cuma concern pada bidang lingkungan, mesin pencari ini juga melindungi data pribadi penggunanya. Berbeda dengan beberapa search engine yang biasanya memanfaatkan cookies dan history dari pengguna, data-data yang didapat Ecosia akan otomatis menjadi anonim dalam waktu satu minggu. Selain itu Ecosia juga tidak menggunakan penelusuran pihak ketiga (third-party tracking tools) sehingga seluruh hasil pencarian pengguna tidak dapat diakses oleh pihak selain Ecosia. 

3. Laporan Keuangan

Dalam website resminya, Ecosia selalu rutin untuk meng-update laporan keuangannya guna transparansinya untuk masyarakat umum. Keterbukaan ini ditujukan agar meningkatkan kepercayaan pengguna serta memperluas campaign untuk melestarikan lingkungan.

Baca Juga : Fitur Terbaru Google Maps: Live View Google Maps, Informasi Update Tentang Restoran Dan Bisnis

Hingga saat ini mesin pencari ini masih terus memperbaiki fitur-fiturnya. Namun, dengan berbagai fitur unggulan yang dimiliki Ecosia, mesin telusur ini dapat menjadi salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan. Bagi kamu yang tertarik untuk membuat teknologi serupa, kamu bisa kuliah di jurusan sistem informasi IDS Digital College. Dengan mengambil program studi ini, kamu bisa menjadi seorang software developer atau pengembang software aplikasi. Bagi kamu yang sudah bekerja, IDS Digital College menyediakan program kerja sambil kuliah dengan waktu yang lebih fleksibel.

Posted in: News


    WhatsApp chat